Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga dan Pangan Berkelanjutan dalam PkM Perbanas Institute di Cileungsi
Jumat, 20 Juni 2025 – Perbanas Institute kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang diselenggarakan di Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini mengangkat tema utama pengelolaan limbah rumah tangga dan ketahanan pangan keluarga berbasis lingkungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran serta keterampilan warga dalam mengelola sumber daya lokal secara bijak dan produktif.
Dalam kegiatan ini, tim dosen dan mahasiswa Perbanas Institute mengusung berbagai topik pelatihan yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di antaranya:
-
Pemanfaatan Limbah Dapur dan Kompos untuk Kebun Keluarga
Pelatihan ini mengajarkan teknik sederhana dalam mengolah limbah organik rumah tangga menjadi kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di pekarangan rumah. -
Penerapan Sistem Pertanian Terpadu Skala Rumah Tangga (Integrated Backyard Farming)
Materi ini memperkenalkan konsep pertanian rumah tangga terpadu yang menggabungkan budidaya tanaman, ternak, dan pengelolaan limbah untuk menciptakan ekosistem mandiri yang berkelanjutan. -
Pemahaman Daur Ulang Kreatif Sampah Anorganik Menjadi Produk Bernilai Jual
Warga diberikan pelatihan mengenai cara menyulap sampah plastik dan bahan anorganik lainnya menjadi produk kerajinan yang bernilai ekonomis. -
Model Ketahanan Pangan Keluarga Berbasis Pekarangan Produktif dan Sharing Komunitas
Dalam sesi ini, peserta diajak untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menanam di pekarangan rumah dan berbagi hasil dengan sesama anggota komunitas sebagai bentuk solidaritas pangan. -
Pengenalan dan Budidaya Maggot (Larva Black Soldier Fly)
Salah satu sesi yang paling menarik adalah pelatihan budidaya maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly yang dikenal efektif mengurai limbah organik. Selain berperan sebagai solusi pengelolaan sampah, maggot juga memiliki nilai ekonomi tinggi karena dapat dijadikan pakan ternak berkualitas. Warga diperkenalkan proses beternak maggot secara sederhana, mulai dari penempatan media limbah dapur, pengelolaan larva, hingga panen dan pemanfaatannya.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh masyarakat Desa Situsari. Warga tidak hanya aktif mengikuti sesi penyuluhan, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik pembuatan kompos, kerajinan daur ulang, hingga pengelolaan maggot. Para peserta merasa bahwa ilmu yang didapat sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan berpotensi dikembangkan sebagai sumber pendapatan tambahan keluarga.

